Posts

Showing posts from 2014

Hampir 5 bulan, saya masih betah di India (?)

India bukan tempat ternyaman dan teraman di dunia ini. Bukan juga tempat terindah di dunia ini. Malahan banyak yang menolak untuk mengunjungi negara ini. Alasannya negara ini terkenal akan kasus kriminal. Namun orang tua saya kemudian mendukung saya melangkahkan kaki, mengunjungi negara terpadat kedua di dunia ini. Setelah lulus project AIESEC selama 11 bulan, saya harus menyakinkan orang tua saya bahwa jika mereka ridho dan mengijinkan saya, insya Allah kemana pun kaki saya melangkah, Allah akan menjaga saya. Saya harus membuat mereka tidak terpengaruh dengan kata2 negatif mengenai India. Orang bilang... "India banyak kasus kejahatan, anak gadis harus jauh2 dr negara ini" Orang tua saya bilang... "Kamu mau kemana saja kalo nda jaga diri ya bahaya. Mau di Amerika sekalipun, kalo kamu pamer aurat dan suka keluyuran ya bahaya" Saya bilang... "Saya mau tinggal di dalam rumah dengan kunci berlapis ganda kalo orang tua nggak ridho ya tetap bahaya" O

DANYAWAD AIESEC!!!

Melangkahkan kaki dengan rasa sedih saya menuju ke pesawat yang akan mengantarkan saya ke India. Tempat dimana saya akan belajar banyak hal dan memulai hidup mandiri. Saya masih ingat waktu itu 15 Juni 2014. Walau bingung dan takut akan kesasar saya harus mulai belajar hidup di tempat lain. Saya, 24 tahun, hidup di dunia tak pernah tinggal di tempat baru dimana saya tidak mengenal seorang pun disana. Setiap kali saya akan merantau, ada2 saja kerabat yang datang menjemput dan mengurusi segala keperluan saya. Saya tinggal datang dan mengeluh jika tak sesuau harapan. Atau kadang malah langsung pulang karena jarak yang tidak terlalu jauh. Saya selalu bisa mengatasi masalah dengan komunikasi. Tapi, kali ini jauh berbeda dengan kehidupan saya. "When did the last time, you do something for the first time?" It was on 17 June 2014, when my flight drop me in Calcutta airport and I have to wait for the next flight alone in the airport. The first time, I travel alone to abroad.

Alasan (Dulu) Saya Menolak Menjadi AIESEC-er

Sebelum bergabung AIESEC, saya punya berbagai macam alasan untuk menolak bergabung. 1.        AIESEC, menyita waktu luang saya di masa muda . Dan kemudian saya berfikir ketika masa muda saya habiskan untuk hal kenikmatan sesaat, bagaimana saya menikmati masa tua saya. Saya akhirnya menemukan banyak kebahagiaan di AIESEC. Bersama teman-teman dari negara berbeda, saya menemukan banyak cara untuk menikmati masa muda dan berinvestasi untuk masa tua. 2.        AIESEC berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris yang membuat saya sakit kepala setiap kali ingin mengungapkan sesuatu . Dan kemudian saya menyadari bahwa ‘sampai kapan saya membatasi diri saya hanya karena persoalan bahasa’. ‘sampai kapan saya tidak mau berbahasa Inggris’. AIESEC seperti tempat kursus gratis buat saya. Saya bisa belajar bahasa Inggris dan praktek langsung beberapa native speaker yang ikut berpartisipasi dalam project AIESEC. 3.        Pertukaran pelajar yang dilakukan AIESEC menggunakan biaya sendiri . D

India Punya Cerita!

Berikut ini beberapa fakta menarik yang saya temui selama  magang di India 1.        Pemutaran film di bioskop akan dibagi menjadi 2 part, setelah part 1 selesai diputar, maka akan ada break 20 menit sebelum part 2 dimulai. Hal ini memungkinkan kamu untuk ke toilet atau melakukan apa saja tanpa kehilangan sedikitpun bagian dari film.Yuhuuuiii 2.        Setiap anak yang akan berangkat kesekolah akan dijemput oleh bus sekolah. Jadi tidak ada cerita saling pamer kendaraan, terlambat kesekolah ataupun macet di pagi hari. 3.        Di sekolah saya, kegiatan yang paling menarik adalah READING CHALLENGE COMPETITION, jadi setiap murid ditantang untuk menyelesaikan 6 buku dalam 6 minggu sesuai kategori kelas mereka. Budaya baca sangat penting bagi mereka. Setiap pemenang akan mendapatkan sertifikat dan medali. 4.        Di Ranchi, tempat saya, 10 tahun yang lalu merupakan hutan, namun berubah dengan sangat cepat menjelma menjadi kota. Namun, masih perlu ditata lebih baik. Kamu