Hi Friends! Pandemic hitting Indonesia really hard. We struggle a lot ! I think because we have huge number of population. Apart from that we also struggle to overcome many wrong issues about COVID. Many people don't believe about this virus. So they are roaming around without mask. And people start realizing that it is real when their family member dying :( It was June 2021 when we had second wave of COVID - 19. Hospital was full, the medicice was unreacheable and the most frustating thing is people are dying at home. Imagine one day I woke up with the news told us one family was found died at home due to Corona virus. Also children become orphan because their parents died. I know, some people still think it was only HOAX about Corona virus and the pandemic. The conversation with our friends. We tried to get update about friends around Indonesia. Unfortunately one of our friend passed away because of Corona. We really wish the best for him. Indonesia...
Sebelum bergabung AIESEC, saya punya berbagai macam alasan untuk menolak bergabung. 1. AIESEC, menyita waktu luang saya di masa muda . Dan kemudian saya berfikir ketika masa muda saya habiskan untuk hal kenikmatan sesaat, bagaimana saya menikmati masa tua saya. Saya akhirnya menemukan banyak kebahagiaan di AIESEC. Bersama teman-teman dari negara berbeda, saya menemukan banyak cara untuk menikmati masa muda dan berinvestasi untuk masa tua. 2. AIESEC berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris yang membuat saya sakit kepala setiap kali ingin mengungapkan sesuatu . Dan kemudian saya menyadari bahwa ‘sampai kapan saya membatasi diri saya hanya karena persoalan bahasa’. ‘sampai kapan saya tidak mau berbahasa Inggris’. AIESEC seperti tempat kursus gratis buat saya. Saya bisa belajar bahasa Inggris dan praktek langsung beberapa native speaker yang ikut berpartisipasi dalam project AIESEC. 3. ...
Sabtu adalah hari yang ditunggu-tunggu. Akhirnya, sate yang kami jual akan di delivery pada pagi ini. Anti, yang telah menginap dirumah semenjak Jumat malam sangat antusias untuk menggenapi target penjualan. Sabtu subuh, tidak hanya saya dan anti yang antusias. Ibu saya yang biasanya sibuk dengan pekerjaan rumah, ikut serta mengatur sate jualan. We all are really excited. "Dulu juga begini kubikin sama teman-temanku, karena banyak ka bersaudara jadi nd bisa minta uang terus" Ada maksud nostalgia rupanya ketika ibu dengan cekatan memasukkan 40 paket sate ke dalam dos-dos besar. "Anti, nd bisa ko bawaki ini pakai motor, nanti separuh dlu terus kuantar separuh ke Tello. Nanti kuambil kalau selesai mi ko antar separuh" Ibu menjelaskan panjang lebar dan kita berdua setuju dengan strategi itu. Anti dan saya lalu melaju diatas motor, dengan dos besar ditengah boncengan. Sesekali harus berhenti untuk mengecek alamat yang dituju. Panasnya matahari,tidak menyurutkan...
Comments
Post a Comment