NAMASTE AGAIN !!



Hi, I am back. Ternyata akan ada saat dimana homesick itu akhirnya terasa. Padahal  saya sering menghubungi keluarga via telfon. Mungkin tagihan telfon saya akan sedikit membengkak dibandingkan Irina. Semuanya baik-baik saja. Kecuali rasa rindu yang sering kali menyerang tanpa permisi. Terlebih memori tentang masakan rumah yang selalu timbul di dalam mulut dan menghasilkan rasa ngiler. Makanan disini tidak terlalu buruk. Dua minggu sekali kami makan ayam biryani, atau sejenis nasi kuning dengan tumpukan ayam ditengahnya. Namun, tetap saja saya merindukan kuah soto, coto atau kuah hangat khas makanan Indonesia. Saya akhirnya menyeduh kuah soto instan yang saya bawa dari Indonesia. Saking kangennya, tanpa basa-basi saya langsung menyeruput kuah panas dan melompat spontan dari kursi di kamar saya. Rasanya lumayan, lumayan aneh dari kuah soto sebenarnya. HAHAH
19 Juli 2014 Akhirnya akhir libur tiba juga. Hanya 2 hari, sabtu dan Minggu. Namun efeknya seperti liburan panjang. Saya memutuskan untuk ikut pulang kampung, hahahah. Teman kamar saya akan pulang ke chattisgarh
Saya kemudian ikut-ikutan. Perjalanan di tempuh lebih dari 8 jam. Saya meninggalkan sekolah pada hari Jumat menuju rumah saudara Rajni di kota Ranchi. Mereka menyambut saya dengan penuh hangat. Kakaknya bekerja sebagai asisten dokter. Mereka tinggal di kamar yang terletak tepat dibelakang klinik. Tidak begitu besar, namun rungan ini diisi dengan berbagai perlengkapan. Mulai dari perlengkapan masak hingga tempat tidur terletak dalam satu ruang yang hanya dipisahkan tembok rendah. Mereka mempersiapkan ayam untuk makan malam sebelum kami melanjutkan perjalanan. Setelah makan, kami lalu dijemput mobil untuk menuju stasiun kereta. Transportasi umum di India sangat mirip dengan bajaj di kota Jakarta. Namun, mereka akan menggunakannya rame-rame. Tiba di stasiun kereta kami masih harus menunggu. Ternyata budaya jam karet juga ada di India. Ini yang membuat saya biasa menjadi jengkel. Sebenarnya saya juga biasa ngaret dan tidak tepat waktu. Namun, semenjak berteman dengan beberapa orang asing, saya mulai terbiasa dengan buadaya on time mereka. Dan ternyata orang dengan budaya jam karet sangatlah menjengkelkan.
Saya duduk dan mencoba mengamati setiap sudut stasiun. Beberapa orang dengan santainya merebahkan kain dan tidur di lantai stasiun yang penuh debu. Bahkan seorang ibu tua duduk dilantai dan memeluk lututnya, meringkuk dan tertidur dengan pulas. Mungkin menurut sebagaian orang hidupnya sangatlah sengsara dan menderita, namun, dari senyum tulus yang dia berikan, terlihat jelas bahwa dia menikmati hidup.
Saya teringat kata-kata dari selembar Koran yang terletak di ruang tamu sekolah saya
“Setiap orang harus menjadi kaya raya dan berlimpah dengan uang, agar mereka tau bahwa itu bukan jaminan untuk menjadi bahagia”
Ketika jam menunjukkan pukul 10.45 malam, kereta kemudian tiba dan saya melangkahkan kaki memasuki gerbong dengan tulisan Sleeper. Fasilitasnya berupa kursi panjang yang cukup luas dan nyaman untuk baring. Sayangnya, teman saya sepertinya salah mengambil tempat yang terletak dekat wc umum. Bau yang cukup mengganggu membuat saya tidak bisa tidur dengan nyaman. Saya hanya baring dengan headset dan music ringan berusaha untuk tidur. Bau yang menyengat ini hilang begitu kereta melaju. Syukurlah, saya bisa sedikit tidur sebelum tiba di perehentian selanjutnya. Di tengah kereta melaju, saya ke kamar kecil. Setelah selesai saya mencoba membuka pintu dan gagal. Saya panic dan memukul pintu dengan keras. Beberapa kali saya berteriak memanggil Rajni, namun tidak seorang pun mencoba membuka pintu dari luar. Saya terkunci dan terus berteriak dan memukul pintu kamar mandi. Dengan mudah Rajni kemudian membuka pintu dari arah luar yang ternyata arah gagang pintu kamar mandi kereta yang berbeda membuat saya sulit untuk membuka pintu. Begitu berhasil keluar, beberapa orang telah berkerumun karena suara teriakan saya yang cukup mengganggu. Saya berhasil menarik perhatian, hahahaha.
Tiba di stasiun kereta kami masih harus melanjutkan perjalanan dengan bus. Sebenarnya saya tidak begitu suka dengan perjalan ini. Segala fasilitas umum tidak begitu nyaman, saya ingin menangis dan kemudian tersadar bahwa ini keinginan saya sendiri. Saya tidak punya pilihan selain menikmatinya.
“Let everything around you be bad, but never let anything to take your happiness”
Liburan kali ini sangat berbeda dengan liburan lainnya. Saya belajar mandi di ruang terbuka dengan pakaian lengkap berkerudung. Saya tidak punya pilihan. Orang-orang di desa ini terbiasa mandi menggunakan sarung dan mandi dengan leluasa di sumur ruang terbuka. Atau setiap kali saya ingin buang air kecil saya harus ke semak-semak dan bersembunyi.  Ini seperti liburan saya ketika mendaki gunung.
Namun, mereka menjamu saya dengan luar biasa. Mereka memanggil saya madam dan berusaha menjamu saya sebaik mungkin. Ketika kami harus tidur lantai, mereka memberikan saya kasur tipis dan selimut tebal sedangkan mereka hanya beralaskan tikar seadanya. Saya berusaha menolak, namun mereka bilang mereka terbiasa. Saat subuh menjelang mereka ke hutan mencari jamur untuk hidangan makan siang. Saya tidak bisa memberikan apa-apa. Selain sebuah lagu India Kuch-kuch Hotahai yang mungkin sudah puluhan kali saya dendangkan untuk menghibur orang-orang sekeliling saya. Dan mereka tertawa senang setiap kali saya berusaha berbahasa India.  
Pengalaman ini membuat saya berfikir “We don’t need luxurious thing, we need precious moment”. Saya meneteskan air mata saat berpisah dengan mereka. Liburan ini begitu bermakna membuat saya lebih menghargai dengan apa yang telah saya miliki.
Mereka memeluk saya dan berusaha menyampaikan pesan dalam bahasa India yang artinya “Madam, we always wait you for the next time”. Saya meninggalkan jas hujan merah untuk anak perempuan mereka yang setiap hari ke sekolah dengan menggunakan sepeda . hanya itu yang bisa saya berikan setelah mereka mengajarkan banyak hal tentang hidup. Ini lah mengapa saya menyarankan setiap anak muda untuk mengambil kesempatan magang di tempat jauh dari zona nyaman. I will put some pictures about my holiday on my facebook soon !


To be continued …..

Comments

Popular posts from this blog

Mr. Athirah and Katy :)

si JUDES yang pelit !!

HORRIBLE TIME FOR FLORIST !