Making Purposeful Life

Hello, I hope this information can help everyone to get video easily and support learning process in the classroom.   1.        Type your keywords on search column and you will get many choices of videos. 2.Choose one video and click the title. 3.        Put ss in the website link Original link  https://www.youtube.com/watch? v=ccKPCP-ORh4 Link to download  https://www. ss youtube.com/ watch?v=ccKPCP-ORh4 4.         Choose the quality of video in the red box,  click  and you will get your video download automatically.  To review your download list  just click ctrl+J. 

I am in India. I have enjoyed my life here for 7 months. I am running teaching project with my friend from Russia, Irina. I also have friend from Ivory Costa and Bahrain. But they are men, so I see them not very often. We all are in AIESEC project. People should come here. If they like travelling, they should visit India at least once in their life. There are many things in India to be seen. I prefer travel to visit people rather than visit the place. People are so much more interesting then the place. But, in India you can find the mixture between good people and beautiful place. I am trying to describe India through my blog this time. In my country, some people think that India is not really worth country to be visited. Because they think that India is full of criminal, dirty, hot and some people are really rough. It is absolutely wrong. I only have visited some states here. Yes, they are dirty. I don’t know some people in India really like littering. I really hate this habit

Hello world! I realize that my English is not perfect and my grammar is awful Hahahha. But I really want to tell my story to the world. I am sure this not really a touching story or really great adventure. But if you are really interested to read about how easy to be happy for me and miss me so much, go ahead! Around more than 60% percent of Indonesian people never see snow in their life. Maybe for some people snow is not an interesting thing. It is about cold weather, clearing the path, slippery road and heavy clothes. But for me, it is white, lot of fun, and really good time. Maybe because I don't have snow for 3 months straight and this is my first time to see it after 24 years. I came to India in June, 2014. It was summer. The temperature was around 40 degrees celcius and it was Ramadhan. I couldn't do fasting at that time. I felt sick because it was too hot for me who just got 35 degrees celcius when summer in Indonesia. I had no choice, just stayed in my room an

1. You can travel without flight ticket and move from your place. Saya bergabung di AIESEC since 2012. Dan sejak saat iu saya mengenal banyak negara dan budaya dari peserta exchange. Saya mengenal budaya negara India di rumah saya. Saya mendapatkan teman dari berbagai negara. Saya tidak perlu terbang jauh-jauh terbang untuk mengenal negara Portugal. Benny, exchange participant from Portugal stayed in my house for 2 months and took me to her country through her story. Saya mengenal banyak negara dari mereka yang datang langsung dan memperkenalkan budayanya. 2. Kamu tidak perlu uang banyak untuk memiliki rumah di luar negri. I was hostfam for exchange participants from India and now every holiday I can go to their house, stay for free and get a new family here. Tentunya rumah ini tidak untuk dijual :) 3. Free english class!!! Kamu banyak bertemu guru bule dari berbagai negara. Kamu akan practice English kamu di setiap meeting AIESEC. Because practice makes perfect. Dan tentunya kam

India bukan tempat ternyaman dan teraman di dunia ini. Bukan juga tempat terindah di dunia ini. Malahan banyak yang menolak untuk mengunjungi negara ini. Alasannya negara ini terkenal akan kasus kriminal. Namun orang tua saya kemudian mendukung saya melangkahkan kaki, mengunjungi negara terpadat kedua di dunia ini. Setelah lulus project AIESEC selama 11 bulan, saya harus menyakinkan orang tua saya bahwa jika mereka ridho dan mengijinkan saya, insya Allah kemana pun kaki saya melangkah, Allah akan menjaga saya. Saya harus membuat mereka tidak terpengaruh dengan kata2 negatif mengenai India. Orang bilang... "India banyak kasus kejahatan, anak gadis harus jauh2 dr negara ini" Orang tua saya bilang... "Kamu mau kemana saja kalo nda jaga diri ya bahaya. Mau di Amerika sekalipun, kalo kamu pamer aurat dan suka keluyuran ya bahaya" Saya bilang... "Saya mau tinggal di dalam rumah dengan kunci berlapis ganda kalo orang tua nggak ridho ya tetap bahaya" O

Melangkahkan kaki dengan rasa sedih saya menuju ke pesawat yang akan mengantarkan saya ke India. Tempat dimana saya akan belajar banyak hal dan memulai hidup mandiri. Saya masih ingat waktu itu 15 Juni 2014. Walau bingung dan takut akan kesasar saya harus mulai belajar hidup di tempat lain. Saya, 24 tahun, hidup di dunia tak pernah tinggal di tempat baru dimana saya tidak mengenal seorang pun disana. Setiap kali saya akan merantau, ada2 saja kerabat yang datang menjemput dan mengurusi segala keperluan saya. Saya tinggal datang dan mengeluh jika tak sesuau harapan. Atau kadang malah langsung pulang karena jarak yang tidak terlalu jauh. Saya selalu bisa mengatasi masalah dengan komunikasi. Tapi, kali ini jauh berbeda dengan kehidupan saya. "When did the last time, you do something for the first time?" It was on 17 June 2014, when my flight drop me in Calcutta airport and I have to wait for the next flight alone in the airport. The first time, I travel alone to abroad.

Sebelum bergabung AIESEC, saya punya berbagai macam alasan untuk menolak bergabung. 1.        AIESEC, menyita waktu luang saya di masa muda . Dan kemudian saya berfikir ketika masa muda saya habiskan untuk hal kenikmatan sesaat, bagaimana saya menikmati masa tua saya. Saya akhirnya menemukan banyak kebahagiaan di AIESEC. Bersama teman-teman dari negara berbeda, saya menemukan banyak cara untuk menikmati masa muda dan berinvestasi untuk masa tua. 2.        AIESEC berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris yang membuat saya sakit kepala setiap kali ingin mengungapkan sesuatu . Dan kemudian saya menyadari bahwa ‘sampai kapan saya membatasi diri saya hanya karena persoalan bahasa’. ‘sampai kapan saya tidak mau berbahasa Inggris’. AIESEC seperti tempat kursus gratis buat saya. Saya bisa belajar bahasa Inggris dan praktek langsung beberapa native speaker yang ikut berpartisipasi dalam project AIESEC. 3.        Pertukaran pelajar yang dilakukan AIESEC menggunakan biaya sendiri . D